Proses inversi merupakan proses pembalikan data seismik yang berupa time (domain waktu) menjadi model fisis yang kita inginkan. Dalam hal ini kita akan melakukan proses inversi untuk mendapatkan model impedansi akustik.
Gambar1. Skema umum proses inversi (Sheriff, 2006)
Dalam melakukan proses inversi kita memerlukan data log (sumur) yang harus kita korelasikan dengan data seismik, proses pengikatan data log (sumur) dengan data seismik ini memerlukan pengekstraksian wavelet (wavelet extracting) yang digunakan untuk merubah data sonic log menjadi data sintetik seismogram.
Seperti kita ketahui RC (Rreflectivity coefficient) merupakan perubahan koefisien
dari perubahan impedansi antar batuan:
Maka untuk merubah data log sonic men
jadi data sintetik seismogram diperlukan proses dekonvolusi yang merubah data log sonic (depth domain) menjadi data sintetik seismic (time domain).
Gambar 2. Proses inversi dari data seimik menjadi model AI (Jason Manual, 2003)
Impedansi Akustik dapat digunakan dalam:
- Sebagai indikator litologi batuan.
- Memetakan litologi dan persebarannya dengan cukup akurat.
- Sebagai indikator porositas.
- Identifikasi fasies seismik.
- Pembentukan model geologi bawah permukaan dengan berdasarkan data seismik dengan data sumur sebagai pembatas.
- Sebagai Direct Hidrocarbon Indicator (DHI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar